Halaman

Senin, 08 Oktober 2012

Jalan Surga UntukKu



Mengenang kelahiranku adalah membuka lembaran kenangan yang mengaharukan bagi kedua orang tuaku. nafi’atun dan suyatno sepasang suami istri belia yang tinggal bersama orang tuanya di grenjengan karena belum cukup uang untuk membangun rumah. Meskipun demikian baik ayah ataupunu ibuku saling mencintai dan menyayangi. Dan aku adalah bukti cinta mereka.

Tanggal 29 desember 1995 rumah kecil di grenjengan itu Nampak sangat ramai, para ibu bergegas, sangat sibuk. Ada yang mempersiapkan air panas di dapur, menyiapkan jarik, dan bapakku menunggu dengan tegang di luar kamar. Semetara ibuku berjuang keras. lima jam kontraksi bukanlah waktu yang singkat untuk pertaruhan dua hanya nyawa. “Mbok warni yang dulu membantu ibu dalam perslinan”. Ibu mnerawang jauh ke empat belas tahun silam.
Aku anak pertama dari buah cinta ayah dan ibuku. ina lailatul amnah nama yang cantik untuk buah hati pertama. Sehingga segala kenangan yang membekas di segala prabot kelahiranku diabadikan secara pribadi. Dan kelak tak akan di turunkan kepada adik – adikku.
Kedua orang tuaku adalah sepasang pekerja keras. Ayahku bekerja di jepara sebagai tukang kayu dan ibuku membentu bekerja dengan berjaualn di rumah. Sejak TK aku telah didik untuk Hemat dan bersahaja. Untuk itu aku di belikan sebuah celengan berbentu bebek supaya aku menyisikan sedikit uang sakuku untuk ditabung.
Dulu aku tergolong anak yang patuh. Setiap perintah orang tuaku, aku laksanakan penuh kesenangan. Namun siang itu segalah lebur, semua rasa hormatku terancam badai atau bahkan tsnami telah mengintip di dinding emosiku. Tabungan yang selama ini aku kumpulkan raib tanpa bekas. Aku terdiam. Lepas semua anganku untuk membeli mainan yang aku idam – idamkan. Ibuku. Orang yang mengajari aku tentang hemat dank kejujuran. Mengambil uang tabunagku tanpa permisi padaku. Dan sampai saat ini kenangan itu masih menghantui. Kenapa…. Kenapa..
Masa lalu adalah sejarah,ketika mengingatnya ada rasa haru juga kecewa. Semasa MTs dulu aku tergolong seorang gadis yang pemalu. Lebih tepatnya tertutup. Sehingga tak satupun dari teman sekelasku mendekat dan bersahabat denganku. Dan itu yan membuat hari – hariku mersa sangat sepi dan jenuh. Sekolah hanya kegiatan rutinitas yang seolah wajib aku lakukan.
Di tahun terakhir menimbah ilmu di Mts NU tengguli aku mulai belajar memberanikan diri untuk sedikit terbuka. Di tahun itulah tuhan mengirimkan dua sahabat untukku. Nana dan saroh. Dari merekalah aku nanyak belajr arti sebuah persahabatan. Kepada merekjalah aku meghiasi hari – hari dengan penuh bahagia.
Kesadaran pentinganya ilmu agama, pada tahun 2011 aku memilih berenang di tengah samudra NURUL ANWAR. Seorang gadi yang sedang tumbuh – tumbuhnya memenjarakan diri di dalam Gerbang aturang pesantren. Sebuah pilihan yang piluh. Namun ini adalah tekat untuk kehausanku terhadap ilmu agama.
Lulus Mts tak membuat orang tuaku segera memasungku di dalam rumah. Seperti kartini yang tak berdaya berdiamdiri menanti lamaran di dalam rumah. Aku oleh kedua orang tuaku dibebaskan untuk memilih jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan di MA NU inilah aku akan mengalahakan segala penatku tehadap buku. 

Ditulis Oleh ina lailatul amnah 
Anggota Rumah belajar Ilalang

3 komentar:

  1. Ikutan GA saya yuukk..

    http://niken-bundalahfy.blogspot.com/2012/09/lovely-little-garden-first-give-away.html

    BalasHapus
  2. uke.... thanks buat folownya....

    BalasHapus