Halaman

Senin, 17 September 2012

Pendakian dan Persiapannya

Kegiatan pedakian gunung oleh sebagian orang dianggap kegiatan yang membuang-buang banyak waktu dan, tenaga dan biaya. Arang-orang menganggap mengapa harus naik gunung setelah itu turun gunung lagi, bukankah hal itu sesuatu hal yang percuma saja dilakukan. Lebih enak tidur dirumah dengan selimut tebal dan kasur empuk daripada tidur dengan matras dan didalam tenda untuk menghindari diri dari serangan udara dingin dan binatang buas. Lebih enak menghabiskan waktu liburan di taman bermain daripada di hutan belantara yang tidak pasti akan keamanan dan keselamatannya.



Tapi hal itu lain dengan orang-orang yang suka berputualang, kegiatan pendakian gunung dianggap kegiatan yang penuh tantangan dan memacu adrenalin, kegiatan yang cocok sebagai pengisi waktu liburan, menghilangkan rasa stress dan kejenuhan akibat dari rutinitas di kehidupan sehari-hari. Bagi orang yang ingin mendekatkan diri dengan alam, kegiatan ini dianggap sebagai agenda rutin yang harus dilaksanakan walaupun dengan cara mengorbankan banyak waktu, tenaga dan biaya mereka rela melakukannya . terlepas dari itu semuanya , tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan ini dapat mwnumbuhgkan rasa syukur kepada Allah SWT, rasa Syukur untuk memelihara dan melestarikan alam beserta isinya.
Baca Selanjutnya





Ranukumbolo. gunung Semeru
Alam pegunungan adalah tempat dimana kita bisa berlatih menyesuaikan diri dengan alam beserta isinya . diperlukan beberapa persiapan yang harus dipenuhi oleh para pendaki , factor pertama adalah persiapan mental, dialam bebas diperlukan mental yang kuat dan tangguh untuk melakukan sebuah ekspedisi tidak terkecuali dengan ekspedisi pendakian gunung. Dengan mental yang sehat maka semangat pasti akan muncul, dan itu menjadi dorangan tersendiri bagi para pendaki, bayangkan saja apabila mental kita lemah pada saat melakukan pendakian, bisa saja dengan mental lemah maka kundisi fisik tubuh kita juga akan menurun da akibatnya kita tidak bisa melakukan pendakian. Mental yang kuat bisa dibangun dengan rasa optimisme yang tinggi dan niat yang tulus, tanpa kedua komponen tersebut mustahil sebuah mental yang kuat akan muncul.




Persiapan yang kedua adala persiapan fisik, dalam melakukan kegiatan pendakian gunung, kondisi fisik yang prima itu mutlak diperlukan, karena dengan memenihi hal tersebut maka kita bisa melakukan pendakian tanpa ada hambatan apapun. Kondisi fisik yang prima untuk pendaki diperoleh dengan melakukan latuhan gerak tubuh dan olah nafas. Gerak tubuh diperoleh dengan latihan kekuatan kaki(misalnya dengan melakukan latihan lari), tangan (Push-up) dan kekuatan perut(sit-up), hal itu diperlukan untuk menguatkan bagian-bagian tubuh yang sangat berpengaruh pada saat pendakian, misalnya latihan kekuatan kaki diperlukan untuk memberikan daya tahan kaki pada saat pendakian. Msalnya lagi kekuatan perut diperlukan untuk menguatkan kekuatan perut pada saat tubuh kita membawa beban. Olah nafas diperlukan untuk pengaturan nafas kita pada saat kita mengalami kelelahan, sehingga jangan sampai mengalami ganggian pernafasan, kalau kita sampai mengalaminya maka saya anjurkan istirahat dalam rentan waktu yang lama (5-7 jam) agar kondisi pernafasan kita bisa kembali dengan semula. Udara gunung itu nsanga berbeda dengan udara di bawah gunung, apabila kita tidak bisa melakukan adaptasi dengan cepat maka dikhawatirkan akan terkena Montain sickness, penyakit ini terjadi dengan gejala keringat dingin, kepala pusing dan berkunang-kunang dan perut mual, hal ini kita bisa beri tindakan cepat yaitu dengan memberi minuman hangat, setelah itu mengganti pakaian yang basah karena keringat dengan pakaian yang kering, untuk mengantisipasinya maka sebelum pendakian( diatas 3000 mdpl) usahakan pada ketinggian kurang lebih 1500 mdpl mengadakan Aklimatisasi (adaptasi) terlebih dahulu ( tergantung dari ketahanan tubuh dari para pendaki), dan apabila hal tersebut dibiarkan maka akan terjadi Edeme Paru-paru ( diakibatkan terpaan angina kencang sehingga lama kelamaan terdapat gelembung udara yang masuk kedalam paru-paru) maka kita bisa beri tindakan langsung dibawa turun dan diusahakan secepatnya mendapatkan pertolongan medis yang memadai.





Persiapan selanjutnya yaitu persiapan material, disini persiapannya tidak hanya dari segi finansial saja, walaupun hal tersebut harus dipenuhi, tetapi juga dalam segi pemenuhan perlengkapan pendakian, suatu pendakian akan terasa nyaman apabila ditunjang dengan perlengkapan pendakian yang memadai dan begitu pula sebaliknya perjalanan tidak akan nyaman apabila perlengkapan tidak lengkap. Karena itu sebelum melakukan Packing Pra-Pendakian, terlebuhg dahulu kita melakukan Brifieng perlengkapan, dan itu dilakukan pada saat 2-1 Hari menjelang pemberangkatan. Brifieng tersebut berguna untuk memeratakan pembawaan perlengkapan dalam satu Expedition Team, dalam hal ini dipimpin oleh ketua tim , agar tidak terjadi penumpukan peralatan pada satu individu (sentralisasi). Bisaanya para pendaki sering mengabaikan peralatan-peralatan yang penggunaanyan jarang dikeluarkan pada saat pendakian, dan hal itu mereka melakukan dengan tidak membawa peralatan-peralatan tersebut, pada hal peralatan tersebut menjadi sangat penting dan vital pada saat kita membutuhkannya di tengah pendakian, akibatnya proses pendakian terganggu, maka dari perlengkapan yang memadai akan menjadikan perjalanan kita menjadi nyaman.




Sebuah kegiatan pendakian gunung akan terasa meyenangkan apa bila dilakukan koordinasi yang baik dan persiapan yang matang . dari penjelasan diatas kita bisa menyimpulkan bahwa sebelum pendakian dilakukan diperlukan beberapa persiapan-persiapan diantaranya persiapan mental, fisik dan material


Setelah memenuhi persiapan–persiapan tersebut maka anda dapat melakukan pendakian gunung.



Ingat sebelum persiapan betul-betul matang, jangan sekali-kali memaksakan kehendak karena hal tersebut bisa menjadi fatal.


SELAMAT MELAKUKAN PENDAKIAN GUNUNG…..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar