Halaman

Minggu, 16 September 2012

Menjadi Manusia Tertinggi (menggapai puncak impian)

adalah sebuah impian yang telah tertanam dalam diri saya untuk bisa melakukan tapak tilas gunung - gunung yang biasa didaki soe hok gie. maka sejak masuk Mahasisiwa Pecinta alam di kampus Jepara pada tahun 2007 aku langsung membuat coretan kecil daftar gunung yang hendak aku daki. awalnya hanya sebuah impian. aku tak pernah berfikir untuk mewujudkannnya.
keindahan puncak sindoro sumbing dari gunung slamet

tahun 2008 pertama aku menapakkan kaki ku di alam bebas. gunung merapi merupakan gunung pertama petualanganku. bersama kedua seniorku oleh organisai pecinta alam inisnu kami ditugaskan untuk mengikuti tradisi merapi yang dilakukan kawan - kawan pecinta alam kampus di semarang. senggu pengalam pertama yang mengasikkan.

satu tahun kemudian saat semua pelu perkuliahan dan kegiatan sudah membeku. saya bersama empat kawanku memutuskan utuk kembali berpetualang ke alam bebas. rencana awal tujuan kami adalah gunung slamet. sebuah impian besar bisa mendaki gunung yang selalu menjadi bahan pembicaraan para senior - seniorku. namun alam berkehendak lain pihak pengelola menutup jalur pendakian dikarenakan gunung slamet sedang mengeluarkan laharnya. makaurunglah kami ke sana. sebagai penggantinya gunung merbabu.

Baca selanjutnya

udara pagi, 15 agustus 2009 mengisyaratkan bumi akan bermandi air langit. namun kaki ini tak urung melangka ku tapaki pendakian ke duaku di gunung merbabu. jalur Contel kami pilih karena kami anggap jalur paling bersahabat bagi pelumula macam kami ini. setelah berjalan dari kopeng kira - kira 2 jam kami sampai ke basecamp Manggala. yaitu tempat pendaftaran jaur pendakian ke Merbabu.

impianku ke gunung slamet masih membara dalam dada. ditahun - tahun berikutnya selalu aku agendakan tapi selalu gagal. gunung lawu, sindoro, sumbing, merapi - merbabu berkali - kali hingga puncak tertingg pulau jawapun sudah aku daki yakni pada pulan oktober 2010 dan gunung gede pangrango pada bulan mei 2011. namun gunung slamet selalu terlewati. (kisah pendakian gunung - gunung tadi akan aku kisahkan lain waktu)

bermimpila maka tuhan akan memeluk mimpi - mimpimu. kutipan itu aku ambil dari bukunya andrea hirata berjudul sang pemimpi. ketikamembaca itu jangtngku berdetak lebih kecang, aliran daraku deras. ada semacam kemagisan dalam kata - kata tersebut. mimpi, siapa yang berani bermimpi dialah yang punya tujuan.

lewat mimpi pula pada tahun lebaran 2012 langkah kaki ini menggiring angin ke gunung seribu mitos. Slamet. sesuatu yang tak terencana, hanya melewati jejaring sosial kami saling percaya untuk melakukan pendakian bersama kegunung tersebut paska lebaran. tepatnya H + 3 lebaran. aku beranikan diri untuk berangkat sendiri dari kota kecilku menuju puncak tertinggi se-jawa tengah.

teman yang dari FB yang jadi saudara
Gunung Slamet termasuk salah satu gunung di Indonesia yang populer dijadikan sebagai tujuan ekspedisi dan pendakian. Pendakian di Gunung Slamet terkenal cukup rumit. Di sepanjang jalur pendakian tidak ada air, kalaupun ada hanya terbatas. Jika pendaki melewati jalur Bambangan, masalah air biasanya dapat teratasi. Selain air, faktor rumitnya pendakian ditandai dengan kabut gunung yang sangat pekat dan berubah-ubah. Meski pendakian ke puncak Gunung Slamet dikenal cukup rumit, namun kondisi ini justru menjadi tantangan yang menarik bagi para pendaki. Semakin tantangannya berat, semakin asyik pula pendakian dilakukan.
Di kaki Gunung Slamet terdapat kawasan wisata yang cukup terkenal di Jawa Tengah, yaitu obyek wisata Batu Raden dan Pemandian Air Panas Guci. Obyek wisata ini sangat luas karena di dalamnya juga terdapat beberapa wisata lain yang juga menarik untuk dikunjungi, di antaranya Taman Botani, Curug Gede, Pancuran Pitu, Pancuran Telu, Wana Wisata, Telaga Sunyi, dan Taman Kaloka Widya Mandala.

Gunung Slamet terletak di barat laut Kota Purbalingga, dengan jarak sekitar 30 km. Gunung ini terletak di posisi 7°14,30‘ LS dan 109°12,30‘ BT. Keseluruhan kawasan gunung ini masuk ke dalam perbatasan lima kabupaten, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Purbalingga, di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. 

Bagi pengunjung atau pendaki yang ingin mencapai puncak Gunung Slamet bisa melakukan pendakian melalui Grumbul Alur Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan roda empat atau roda dua untuk melakukan perjalanan dari Purwokerto hingga sampai di Bambangan. Perjalanan dimulai dari Purwokerto ke arah Purbalingga, dan dilanjutkan ke Bobotsari. Dari Bobotsari kemudian dilanjutkan ke arah Desa Penjangan dengan menggunakan kendaraan truk atau angkutan desa. Desa Penjangan merupakan desa terakhir yang hanya bisa dilalui kendaraan. Perjalanan dilanjutkan menuju Bambangan dengan berjalan kaki selama kurang lebih satu jam. Sesampainya di Bambangan terdapat pos penerangan dan pondok pemuda yang berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para pendaki sebelum melakukan pendakian hingga ke puncak gunung. Perjalanan dari Bambangan hingga ke puncak Gunung Slamet dapat ditempuh dalam waktu sekitar 6 jam. Pendaki juga bisa memanfaatkan jasa warga setempat sebagai penunjuk jalan. 

setapak yang berarti
mendaki gunung bukan pekara kuat atau tidak kuat. lebih dari itu, pendaki gunung adalah kumpulan jiwa yang pasrah tapi tegar. bukan menantang atau menaklukkan alam yang menjadi tujuan. melainkan perenungan atas penciptan alam semeta ini, sehingga ucap syukur akan terlantun iklas dari diri yang tulus.

setiap tapak kaki yang kita jatukan ke bumi adalah hitungan wirit alam semesta kepada sang halik. aku sebagai hamba yang lemah menyadari itu. betapa kecilnya diriku diantara ciptaan-Nya. kenapa kesombongan dan ketamakan kadang terpelihara dalam hatiku ini. tanpa dari kekuatan-Nya mustahil bisa ribuan langkah dengan beban teramat berat mampu aku lakukan.

hampir 95 % jalur pendakian menanjak nggak ada landainya. jangan tanya asri, karena pada bulan - bulan agustus seperti ini adalah musim kemarau. berarti meskipun hijau hutan namun debu sangat menggang pernapasan. dehedrasipun tak terelakkan.

maka satu dua langkah sangat berarti buatku. beberapa kali melwati pendaki yang kelelahan tapi juga sering kami harus di dahului pendaki lainnya karena tenagaku perlu disuplay dengan istirahat. tujuan kami sama samapai ke pos 5 yang berada 2 jam dari puncak.

selter 5 ini tempat paling cocok untuk istirahat sebelum kita melakukan SUMMIT (istilah untuk mengapai puncak). dengan sisa - sisa tenaga akhirnya kami menginjak tanah selter lima tepat pukul 8 malam. sebelum benar - benar istirahat kami mencari tempat diantara pendaki - pendaki dari berbagai kota untuk mendirikan tenda.

Puncak Impian
setelah makan malam dan pripair tempat. tak ada kegiatan lain kecualai meregangkan badan. tidur adalah pilihan paling cocok. meski di luar api unggun menanti obrolan - obrolan hangat namnun kantuk dan capek ini tak mampu aku tawar.

02.30. bisik - bisik dari tenda kanan - kiri kami mulai menjadi kegaduhan. pelan - pelan kupicingkan mata, dan sedikit memaksa tubuh ini untuk bangaun memastikan ada apa sebenarnya diluar. ternya beberapa kawan - kawan dari kelompok pendaki lain sudah siap - siap untuk Summit. akupun segera membangunkan teman - teman satu tendaku untuk segera bangun dan siap - siap pula.

Summitpun kami lakukan dengan berbekal do'a, air minum dan beberapa makanan ringan yang dimasukkan dalam satu ransel kami mulai melangkakan kaki. Puncak slamet aku datang.

dari pos lima, kami masih melewati 2 pos lagi sebelum masuk ke plawangan (selter terakhir sebelum track batu). perjalanan kali ini semakin berat karena tanjakan yang kami lalui selain terjal juga berdebu. aku harus membasahi syalku untuk menyaring debu agar tak masuk ke paru - paru.

di pos tujuh kami istirahat untuk menikmati Sunrise. waw...... keren banget aku berasa di atas awan..... di ara timur aku melihat dua gunung sindor dan sumbing dikelilingi awan indah banget. tak lama kamipun melanjutkan perjalanan menuju plawangan.

Tangga dewa
sesampainya di Plawangan mataku memicing ke atas. terpapar sebua gundukan besar berbatu. ratusan manusia kecil merayap sebagian ke ara atas sebagian lagi ke arah bawah seperti semut saja. dari sini tak ada lagi yang bisa di andalkan kecuali diri sendiri dan tuhan. karena masing - masing konsntrasi pada keselamatan diri pribadi.

perlu waktu setidaknya 1 jam untuk melewati ini bahkan bisa lebih karena jalur ini kemiringan bisa 45 drajat. belum lagi jalannya bergnatiandan sangat hati - hati karena banyak batu besar yang kurang stabil. salah injak maka akan vatal akibatnya. keringat yang membasahi sekujur tubuh tak aku hirau. aku hanya melihat langit biru di depan. di sana akan aku bisa menjadi manusia tertinggih di jawah tengah.

Puncak yang ku impikan

 perjalannan pajang dan penantian yang bertahun - tahun aku lakukan akhirnya tuntas juga puncak slamet berhasil aku bersujud di atasnya. aku bersyukur ke pada allah swt yang meridloi segala pendakianku hingga mengantarkanku sampai puncak slamet.












AKOMODASI

jepara - semarang : Rp. 12.000
semarang - purbalingga : Rp. 40.000
purbalingga - bobot sari : Rp. 10.000
bobotsari -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar